Rabu, 12 April 2017

Terimakasih atas luka kau ukir

Saat aku mulai belajar mencintai mu kau malah mengukir luka dengan begitu indah. Awalnya aku tak memberikan harapan. Aku bahkan hanya bersikap biasa padamu. Namun saat kau semakin menunjukkan perhatianmu aku sedikit luluh.
Aku bahkan berusaha bagaimana mengendalikan hatiku agar aku tak menyakitimu. Tapi tetap saja kau tak peka dengan apa yang kutunjukkan.
Jadi jangan salahkan aku jika aku luluh dengan perhatianmu karena aku hanya seorang yang punya hati.
Hingga suatu waktu kita putuskan untuk menjalani saja apa yang telah terjalin antara kita.
Bahkan saat aku sudah mulai belajar membuka hatiku.
Kau malah berpaling seolah aku tak pernah ada. Bahkan saat aku tepat berada di depan mu kau seolah tak melihatku.
Jika saat ini aku tak marah bukan berarti aku tak kecewa dengan apa yang terjadi. Hanya saja aku lebih bisa menyembunyikan rasaku. Aku tak pernah berharap kau memahamiku, karena bahkan saat ini langit kebih mengerti dengan air matanya.
Tapi tak usah kau risau, karena saat ini aku bahkan berterimakasih padamu atas perih yang terukir. Setidaknya aku tahu mana yang pantas aku perjuangkan dan mana yang seharusnya aku buang.

_Miftah Amatullah Sulaiman
12 April 2017

Sabtu, 01 April 2017

Kejadian menarik

Hari ini tepat 11 hari saat pertama kali aku menjalani KKN. Dan hari ini aku ikut belanja ke pasar, tapi aku bukan mau menceritakan bagaimana tentang pasar atau semacamnya.
Ada satu kejadian yang menarik saat kita belanja dipenjual sayur.
Ada seorang ibu membeli lombok kecil yang sudah ditakar untuk harga 5 ribu. Namun ceritaku bukan tentang itu, yang menarik adalah saat si ibu pembeli sudah memasukkan kedalam kantongan kecil dia malah menambahkan sendiri yang katanya "bonus".
Tapi ibu si penjual sepertinya  kurang senang dengan apa yang dilakukan si ibu pembeli.
Yah, mungkin hal seperti ini bagi sebagian orang adalah suatu hal yang lumrah dan dianggap biasa.
Namun tanpa disadari, kita bahkan sering kali melakukan hal yang sama namun kita tidak menyadarinya.
Misalnya saat kita sedang bercanda, kadang kita sudah berlebihan memasuki area private orang lain. Meskipun hal itu hanya bercanda namun kita harus punya batas. Saat bercanda kita bahkan tak tahu batasan, dan tanpa memikirkan resiko dari apa yang kita lakukan.

-Miftah Amatullah Sulaiman
Turatea, 1 April 2017

Menerima dan Memahami

Belajar bukan hanya dibangku sekolah, belajar bukan hanya sebatas lingkungan kelas tapi lebih dari itu.

Belajar adalah proses dimana kita semakin bijak memahami hidup.
Belajar menerima dan belajar memahami adalah hal sederhana yang bukan berarti mudah untuk dilakukan. Tapi jika kita terus belajar dengan ikhlas, hasil tak pernah menghianati proses.

Misalnya saja saat ini, dalam satu rumah yang terdapat beberapa kepala yang pastinya memiliki karakter yang berbeda-beda. Saat ada masalah menerima kekurangan kita dan memahami orang lain bukan suatu hal yang mudah, tapi itulah yang semestinya kita lakukan.

Berusaha bijak menyikapi masalah dan menerima dengan ikhlas. Semua akan kembali pada kita. Apa yang kau tanam itupun yang akan kau tuai.

-Miftah Amatullah Sulaiman
1 April 2017

Kuperingatkan Hatiku

Ada sedikit penantian saat kamu tidak langsung membalas chat yang kukirimkan terakhir kali. Menebak apakah kamu akan membalasnya atau hanya...