Selasa, 13 September 2016

Salah Satu Cara Memperingatkan Diriku

Tak jarang yang berpandangan negative saat kita berusaha berbuat baik. Bahkan tak jarang yang berujar “akh, paling dia OMDO (omong doang, tapi bukti NOL)” atau bahkan ada yang berujar “sok bijak lo”. Jujur saja bagiku lebih mudah mengatakan kata-kata penyemangat atau bahkan kata-kata motivasi pada orang lain atau sekedar jadi postingan-postingan di media sosialku karena mungkin aku pernah membaca atau mendengar hal yang serupa.
Namun, kalian juga tahu terkadang kata-kata lebih mudah ketika diucapkan daripada saat dikerjakan. Dan jika suatu saat kalian menendapati sikapku bahkan tak sesuai dengan apa yang biasa aku ucapkan ataupun aku tulis janganlah kau kecewa ataupun menjauhiku karena itu. Aku juga manusia biasa yang tak luput dari lupa dan salah. Jika kau menemukanku dalam keadaan yang bertentangan dengan kata-kataku, ingatkanlah aku dan jangan menghakimiku bahwa aku hanya OMDO. Aku mengatakan ini bukan berarti karena aku tak bisa mempertanggung jawabkan kata-kataku. Hanya saja, walau bagaimanapun aku tetap saja manusia biasa yang tak pernah luput dari salah dan dosa.
Jika kalian mendapati postingan-postinganku yang bernada “sok” positif atau bijaksana, aku bukannya pamer atau bahkan mau dikatakan lebih baik. Bukan. sama sekali bukan untuk itu. Jika ada yang berkata “Jangan dengan mudah menilai buku dari sampulnya saja” begitupun denganku. Jangan dengan mudahnya menyimpulkan hanya karena postingan-postinganku.
Karena mungkin tak banyak yang memahami semua itu adalah salah satu caraku memperingatkan diriku yang sering lupa. Jika ada yang bertanya: kenapa ku tak menuliskannya dibuku saja sebagai catatan pribadi dan mengapa mesti di media sosia? Jangan dengan mudahnya menyimpulkan hal-hal yang negative. Hal ini aku lakukan karena selain menjadi catatan pribadi aku juga ingin orang lain mengingatnya untukku, sehingga bukan hanya aku yang bisa mengamalkannya. Barangkali saja ada yang ‘tak sengaja’ melihatnya lalu dia mendapat hal yang ‘baik’ dari sana, semoga saja Allah menjadikan itu sebagai salah satu penghapus untuk kesalahan-kesalahanku yang sudah tak terkira lagi.
So, kita jangan mudah men-judge orang lain yang berbuat salah dengan penilaian yang kita lihat pada saat ini saja, karena kita tak tahu seberapa besar dia telah berusaha untuk sampai pada tahap itu. Dukung dan do’akan mereka yang senantisa berusaha memperbaiki diri, dan do’akan lebih banyak untuk mereka yang masih seperjuangan dengan kita dalam hal perbaikan diri. karena do'a yang terucap akan kembali pada siapa yang berdo'a.

Miftah Amatullah Sulaiman

13 September 2016

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Kuperingatkan Hatiku

Ada sedikit penantian saat kamu tidak langsung membalas chat yang kukirimkan terakhir kali. Menebak apakah kamu akan membalasnya atau hanya...