Biarkan saja aku dengan perasaanku saat ini, biarkan
saja aku dengan segala hidupku sekarang ini. Kau tak perlu mengungkit bagaimana
aku di masa lalu. Bukannya aku tak ingin berbagi bagaimana aku dimasa lalu,
hanya saja kau tak pernah tahu bagaimana usahaku untuk bangkit dari masa
laluku.
Jika kau tak pernah merasakan apa yang pernah aku alami
di masa lalu mungkin kau tak akan pernah bisa merasakannya. Jika kau ingin tahu
masa laluku karena kau peduli padaku, itu salah besar. Karena jika kau berusaha
menggali lagi kenangan masa lalu yang telah aku kubur dalam peti yang terkunci
rapat, maka itu sama saja kau membebaskan roh yang telah aku segel
bertahun-tahun lalu.
Bukannya aku tak ingin menceritakan bagaimana aku
dimasa lalu, hanya saja menurutku buat apa mengorek masa lalu orang lain yang
sudah ia kubur dan kau tak pernah tahu bagaimana usahanya untuk melupakan. Apakah
adil jika kau ingin tahu segalanya tentangku dimasa lalu yang akan membuka
kenangan luka dihatiku, sedangkan kau juga tak bisa mengubah masalaluku ?
Aku bukannya kasar dan tak mau terbuka padamu. Hanya saja jika
kau memang benar-benar peduli kepadaku, aku harap kau dapat mengerti. Bukannya
aku minta untuk selalu memahamiku, hanya saja aku berharap kau bantu aku dalam
usahaku melupakan masalalu yang bahkan aku tak berani mengingatnya.
Kau tak perlu tahu detailnya bagaimana aku dimasa lalu,
yang perlu kau tahu bagaimana aku berusaha menjadi lebih baik dan lebih baik
lagi agar aku bisa mengimbangimu kelak. Aku berusaha menjadi lebih baik juga
bukan berarti aku ingin terlihat lebih baik didepanmu, yang harus kau tahu aku
berusaha menjadi yang lebih baik agar kau tak kecewa jika nanti kau tahu kekuranganku.
Setidaknya saat itu kau bisa mempertimbangkan bagaimana usahaku untuk bisa
berbenah dan move on dari masalaluku.
Bisa jadi kau punya masalalu bahagia yang mungkin tak
ingin kau lupakan. Tapi… Aku…. Aku punya masalalu berbeda darimu. Kita masing-masing
pumya masalalu yang tak mungkin bisa kita ubah dan juga tak bisa kembali pada
saat itu. Jadi biarkanlah masalalu dalam kengan kita masing-masing. Kita hanya
perlu membuat kenangan kita sekarang agar kelak menjadi masalalu kita bersama.
Kau tak perlu menerima segala kekuranganku, kau hanya
perlu memaafkan kekuranganku. Saat kau bisa memaafkan kekuranganku, saat itu
menjadi kesyukuran terbesarku karena aku yakin tak mudah menerima aku dengan
segala kekuranganku. Dan… jika saat itu tiba izinkan aku berterimakasih dengan
sepenuh hatiku padamu.
Miftah Amatullah Sulaiman || 2 September 2016
Tidak ada komentar:
Posting Komentar