Selasa, 29 Desember 2020

Fakta tentang AKU

#30days writing challenge

DAY 1 Describe your personality

Awalnya aku nemu tantangan ini dari akun IG kak @ssseruni, lanjut buka-buka tulisan dia dan akhirnya aku juga tertarik.
Sebenarnya aku udah nemu ini dari beberapa pekan yang lalu tapi baru tergerak untuk mulai nulisnya yah sekarang. Padalah niat ikutan nulisnya udah dari awal nemu tantangan ini... Dasar aku, dengan dalih nunggu mood baik dulu baru nulis dan inilah yang terjadi. Setelah sekian kali putaran jarum jam baru bisa terwujud.

Jujur saja aku bingung mau nulis apa, apalagi jika tentang diriku. Aku bahkan tak pandai menceritakan tentang diriku. Rasanya tentang diriku tak ada yang benar-benar berkesan atau istimewa untuk diceritakan. Sepertinya selama 25 tahun aku hidup setiap detik kesempatanku hanya berlalu dengan kegiatan-kegiatan yang kuarang seru, sehingga membentuk pribadiku yang apa adanya seperti sekarang.

Tapi disini aku akan coba bercerita semampuku.
Ehmmm... tes... tes... (dikira ini tes mic kali)

Pertama, namaku Miftah Amatullah Sulaiman, dan teman-teman memanggilku Miftah tapi sebenarnya dilingkungan keluarga aku dipanggil dengan nama Mitta. Yah ini adalah hal yang jarang orang luar tahu dan jujur aku kurang nyaman jika ada orang selain keluarga yang memanggilku dengan nama ini. Meski sebenarnya ini tak penting, tapi entah mengapa aku ingin mengungkapnya disini. Sudahlah, lupakan soal nama panggilan.

Kedua, aku adalah orang yang pelupa. Yah ini bagiku bukan hanya kekurangan tapi juga suatu kelebihan yang aku syukuri. Jangan heran jika sifat pelupaku ini menurutku adalah anugerah karena dengan pelupa aku jarang merasakan sakit hati yang terpendam apalagi sampai tersimpan jadi dendam. Saat orang lain berbuat tak baik padaku aku hanya sakit hati pada saat itu, mentok-mentok sampai satu hari hingga selesai menangis.Namun setelahnya aku akan lupa apa yang sudah terjadi. Bukankah itu suatu anugerah saat kau bisa melupakan sakit hatimu pada seseorang?
Kekuranganku dengan sifat pelupa ini adalah aku kesulitan mengenali sesorang hanya dalam satukali perjumpaan, meski aku biasa mengingat wajahnya tapi aku lupa namanya. Atau kalau menurutku itu adalah satu hal yang kurang penting aku tak akan mengingatnya. Tapi terkadang hal yang ingin aku lupakan malah terus aku ingat. riberkan jadi aku :D

Ketiga, aku seseorang yang menyukai ketenangan. Aku bahkan kurang suka berbagung bersama orang-orang baru yang menurutku asing atau saat bertemu orang yang banyak bicara tentang hal-hal yang kurang bermanfaat aku akan kurang respek padanya. Meski aku akan berusaha memperhatikannya. Namun setelah berpisah aku akan melupakannya. Bukankah sudah kukatakan bahwa aku seorang yang pelupa?

Keempat, aku seseorang yang lebih suka membaca daripada menonton. Bahkan saat dihadapkan pada pilihan buku atau film aku akan cenderung memilih buku. Menurutku saat aku membaca aku bebas berekspektasi apapun tentang apa yang aku baca tanpa ada distraksi dari orang lain dan bagiku membaca adalah saat yang tepat untuk menenangkan diri. maka dari itu saat aku sudah larut dalam bacaanku, aku tak suka jika ada yang menggangu karena ini aku lebih suka menyendiri.

Kelima, aku suka memikirkan banyak hal atau mungkin orang akan melihatku suka melamun. Dan tempat favorit bagiku untuk berpikir banyak hal adalah kamar kecil. Entah mengapa saat di dalam kamar kecil aku merasa bebas merencanakan apapun. Meski setelah keluar kadang aku sudah lupa dengan apa yang telah aku rencanakan didalam tadi. Bahkan kadang aku berpikir mungkin akan lebih baik bagiku jika kamar kecil aku membawa alat untuk mencatat ide/pikiran yang muncul saat aku didalam. Mungki bagi sebagian orang ini hal aneh dan bahkan menjijikkan, tapi bagiku kamar kecil adalah inspiring room.

Sudah yah, sampai disini aku sudah banyak bercerita tentang diriku. meski aku tah tahu apakah yang membaca ini akan menyukainya atau malah tak menyukaiku setelah tahu tentang diriku yang lain. Tapi rasanya lebih menyenangkan saat sudah menuliskan apa yang sudah tersimpan dalam kepala beberapa hari belakangan.

Bagi kalian yang mengenalku, silakan tulis apapun yang kalian tahu tentang aku di kolom komentar.

Satu pesanku semoga kamu yang baca ini lebih bisa mengenal diri kamu sendiri. Jangan seperti aku yang hanya mengenal sedikit saja dari diriku.


Sahabatmu,
Miftah Amatullah Sulaiman

Senin, 02 November 2020

"Hadiah" yang mengantarku menemukanmu

Teringat tahun lalu saat kita lebih sering berdua, menghabiskan waktu lebih banyak berdua yang kadang hanya kita habiskan ditempat tidur. Atau hari yang berlalu dengan masakan gosong atau tak berbentuk yang tak pernah membuatmu memarahiku. Yang kadang pula satu hari hanya kita lalui dengan cerita demi cerita yang mengalir. Entah cerita itu adalah cerita yang telah berungkali kita bicarakan. Namun aku melihat betapa kamu tetap bersemangat menceritakannya, seolah itu adalah pertama kalinya kamu bercerita tentang hal itu. Kadang cerita kita penuh ideologi dan pendapat tentang suatu hal. Kadang pula cerita-cerita lucu yang membuat kita tak bisa menahan tawa. Kadang juga cerita yang mengalir darimu adalah cerita yang membuatku refleks memelukmu, menumpahkan airmata dibalik punggungmu.

Aku tahu, dari berbagai kisah yang aku dengar darimu atau bahkan yang kita alami bersama itu bukanlah kisah yang ingin kau tampakkan didepan oranglain bahkan didepan adik-adikku pun kau tak pernah menampakkan itu.

Sebelum aku lebih banyak menghabisakan waktu denganmu, aku hampir tak pernah melihat raut wajah sedih menanggung beban darimu. Saar aku bertanya ada apa kamu akan dengan sangat tegarnya menjawab “semua baik-baik saja”. Belakangan aku baru sadar bahwa “baik-baik saja" dalam versimu itu adalah tak benar baik-baik saja. Apa memang semua orang sepertimu? Atau hanya kau yang seperti itu? Aku bahkan tak habis pikir bagaimana semua kau hadapi dengan “baik-baik saja” dikala semuanya dalam keadaan yang rumit.

Hingga akhirnya sang takdir datang pada kita membawakan ‘Hadiah’ luar biasa. ‘Hadiah’ yang membuatku menemukanmu. Menemukan dirimu yang sebenarnya. Meski aku yakin banyak hal yang masih kau sembunyikan dariku, banyak hal yang belum kau bagi denganku. Namun aku bersyukur Sang Pemilik waktu masih mengizinkanku untuk bersama dengamu beberapa waktu yang pada akhirnya ‘Hadiah’ itu membawamu pergi dariku. Kembali pada pemilikmu yang sebenarnya, karena selama ini kau hanya ‘pinjaman’ untukku.

Hari ini mengingatkanku akan betapa baiknya Sang Pemilik Waktu yang memberikan ‘kode’ saat itu untuk aku harusnya berbuat lebih baik untukmu. Lebih banyak menghabiskan waktu denganmu. Namun inilah aku sebagai manusia yang tak pandai membaca ‘kode’ malah tak memanfaatkan kesempatan itu. Setiap hari aku berharap semoga ‘hadiah’ itu berubah menjadi keajaiban yang membuat kita seperti semula. Namun, belakangan aku baru sadar bahwa setiap hari yang berlalu tidak akan pernah membawa kita pada keadaan yang sama. Setiap hari yang berlalu hanya akan mengantarkan kita semakin dekat pada pintu untuk bertemu denganNya.

 Sampai aku menulis ini, tinggal beberapa saat lagi waktu menunjukkan tepat setahun yang lalu kau “Kembali” pada pemilikmu. Aku tak akan pernah bisa melupakanmu, namun aku juga tak boleh terus berlarut dalam kesedihanku akan dirimu. Meski kita jauh, kau akan senantiasa dekat dalam setiap doaku. Berharap setiap kebaikan yang kami lakukan menjadi “passive income” untukmu.

 

ILYA

Miftah Amatullah Sulaiman

02.11.2020

Jumat, 23 Oktober 2020

Banyak hal yang ditorehkan oleh kehidupan. 
Tapi terkadang kita terlalu malas untuk membaca kisahnya.
Kita beranggapan bahwa apa yang ditulisnya hanyalah coretan tak bermakna entah tentang apa.
Seringkali kita merasa bahwa apa yang tertulis adalah sebuah cerita yang tak semestinya terjadi, hanya karena tak seperti apa yang kita harapkan.
Padahal apa yang tertulis itu adalah skenario terbaik dari Sang Sutradara.
Yang kelak akan kita sadari saat kisah itu sudah berlalu.

-Miftah A. Sulaiman-

Kuperingatkan Hatiku

Ada sedikit penantian saat kamu tidak langsung membalas chat yang kukirimkan terakhir kali. Menebak apakah kamu akan membalasnya atau hanya...