Jumat, 07 Juli 2023

Kuperingatkan Hatiku

Ada sedikit penantian saat kamu tidak langsung membalas chat yang kukirimkan terakhir kali.

Menebak apakah kamu akan membalasnya atau hanya sekadar membiarkan berakhir begitu saja.

Dalam 'penantian' itu, entah mengapa ada perasaan lain yang muncul.
Antara cemas kamu tidak lagi membalas ataukah aku kecewa dengan harapanku sendiri. Namun ada rasa bahagia dan lega ketika balasanmu datang.

Aku sepertinya sudah jatuh lumayan dalam, dan ini tidak baik untuk keadaan hatiku.
Sepertinya aku banyak menaruh harapan, yang aku sadari hal itu tak boleh aku lakukan.

Selama ini aku terus berjuang melawan keinginan hati untuk selalu memunculkan ingatan tentangmu. Entah apa yang istimewa dari dirimu sehingga seringkali muncul harapan dan angan untuk bersamamu.

Setiap kali perasaan itu muncul aku meminta kepada Sang Pemilikmu, jika memang kamu adalah untukku maka lapangkan jalannya untuk datang kepadaku, namun jika kamu bukan untukku tolong hapuskan keinginanku dan buat aku tidak lagi menginginkannya.

Aku sangat tahu, kamu tidak pernah mengucap janji ataupun menebar pesona kepadaku, namun entah mengapa aku sedikit terpesona dan kagum denganmu.

Duhai hati, aku ingatkan jangan berharap kepada pembawa hati.
Cukup minta kepada pemilik hati agar hatimu dan hatinya semakin didekatkan kepadaNya hingga saat tiba waktunya nanti kedua hati itu bersama menuju Cinta-Nya.

Sabtu, 04 Maret 2023

Berjalan Sendiri

Setiap tempat akan menyajikan cerita dan setiap cerita akan mengabadikan rasa.
Yah, seperti aku hari ini disaat biasanya aku hanya menikmati weekend di rumah dengan 'kencan' bersama buku-buku yang kadang hanya aku letakkan di depanku. Tak dapat dipungkiri bahwa si 'gepeng' malah lebih banyak menyita waktuku.
Hingga sore ini, entah keberanian datang dari mana, aku bersiap-siap setelah rutinitas sore untuk keluar rumah. Yang ada dalam pikiranku hanya ke tempat wisata pantai yang dekat dari rumah.

Untuk pertama kalinya, setelah setahun di sini aku keluar rumah dengan niat untuk melihat sebagian karunia Allah yang terhampar indah. Biasanya aku tak pernah mengunjungi tempat-tempat yang indah jika tidak ada yang menemani. Aku selalu beralasan "tidak nyaman jalan sendiri" sehingga aku tidak pernah mencoba untuk jalan sendiri ke suatu tempat terutama yang belum pernah aku kunjungi sebelumnya. Tapi hari ini aku memberanikan diri untuk itu. Aku mencoba memberanikan diri agar bisa berjalan dan menikmati keindahan alam yang luar biasa. Hingga berangkatlah aku.

Meskipun, saat sampai di tempat aku sedikit khawatir dan tampak bingung harus bagaimana. Dikala pengunjung yang lain datang bersama keluarga dan teman mereka, aku malah masuk dengan kikuk sendiri tanpa ada teman ataupun kenalan. Karena ini adalah perjalanan pertamaku masuk di tempat wisata seorang diri, jadi... Entahlah bagaimana rasanya 😅

Hingga beberapa saat aku hanya duduk memperhatikan air laut disekitar pohon mangrove sambil menunggu pesanan minuman dari cafe yang tersedia ditempat. Sampai aku sedikit tenang dan menyadari bahwa 'sendiri' itu bukanlah hal yang harus aku khawatirkan terlalu banyak.

Sampai akhirnya matahari semakin beranjak menuju peraduannya, aku harus kembali sebelum ia tenggelam. Barulah aku sedikit menikmati bahwa sendiri diantara keramaian itu tidaklah mengapa, sendiri itu bukanlah hal yang harus aku khawatirkan terlalu banyak. Sendiri mengunjungi tempat-tempat indah itu bukanlah sesuatu yang menakutkan. Hingga perjalan ini mengajarkan bahwa aku hanya perlu menikmati dimana aku saat ini dan bersyukur bisa menikmati apa yang ada saat ini bahkan jika aku harus berjalan sendiri.

Thanks to me, I proud to my self 🥰

Senin, 27 Februari 2023

Biarkan Aku Mengabadiakanmu Disini

Tulisan akan menjadi memori kita yang dapat disaksikan oleh orang lain.
Karena itu aku mau cerita disini ajalah untuk menyimpan memoriku.
Biarkan saja orang bilang aku curcol atau apalah yang penting aku bisa menumpahkan isi kepala yang akhir-akhir ini terasa penuh.

Berawal dari ke-kepo-an aku terhadap dirimu dengan sering memantau story/postingan media sosialmu. Hingga suatu hari aku sadar bahwa ternyata ini tidak baik untuk kondisi otak dan hatiku,  karena semakin sering aku memantau akun media sosialmu semakin aku banyak berharap dan mungkin menjadikanmu bahan kehaluanku.

Apalagi mengingat bagaimana hubungan kita terjalin, dan bagaimana perlakuan mu terhadapku-(atau hanya aku yang mengartikan lebih) yang semakin membuatku menaruh harapan. Terkadang kamu sering muncul di pikiranku yang tak bisa aku cegah. Atau kamu yang tiba-tiba menjadi bahan perbandinagan seseorang yang aku temui. Lagi, hal itu yang semakin membuatku berharap lebih.

Hingga aku pernah melihat postinganmu tentang suasana langit di tempat kamu hari itu, dan aku malah minta difotokan dengan angle yang berbeda sampai keluar celutukan "kamu kesinilah" dan saat itu hanya bisa aku jawab dengan tawa yang terdengar sangat dipaksakan. Mungkin bagimu itu biasa saja, tapi bagiku tidak. Satu kalimat singkat yang sangat tidak bagus untuk kondisi hatiku saat itu.

Kemudian waktu semakin berjalan maju, kita tak lagi intense berkomunikasi hingga aku sadar bahwa aku telah tertinggal terlalu jauh darimu dan tak mungkin bagiku untuk mengejarmu saat ini. Karena kita memang tidak sedang dalam hubungan ataupun komitmen aku sadar bahwa aku yang salah, dan semua ini tak ada hubungannya denganmu.
Well, demi kewarasaku sendiri, aku memutuskan tak lagi menaruh big attention terhadap dirimu dan sejumlah akun media sosialmu (meski sebenarnya aku sesekali tetap melihat itu saat kebetulan aku melihat nama akunmu muncul) tapi aku bersyukur, dengan begitu aku tak perlu lagi menjaga hatiku agar tak terluka.

Aku sadar bahwa terkadang hubungan kita dengan seseorang yang meski itu telah terjalin lama, tak menjamin bahwa apa yang kita harapkan akan selalu kita capai. Tak akan menjamin bahwa kita akan berakhir dengan ekspektasi yang kita ciptakan sendiri karena akan selalu ada Sang Perencana terbaik diatas rencana kita. Dengan semua ini aku bersyukur, ternyata melepaskan dan menghikhlaskan adalah cara terbaik untuk menjaga kewarasan diri dan kini tak ku temukan lagi hati yang berharap saat mengingat atau mengetahui tentang dirimu. Semoga dirimu senantiasa baik-baik saja disana dan terimakasih.

Senin, 16 Januari 2023

Nikmat untuk tak di rumah

Hidup jauh dari rumah tak selamaya menghadirkan sesuatu yang buruk atau kesedihan. Banyak juga hal-hal yang menyenangkan dan membahagiakan, tentunya selain apa yang kita jalani setiap hari. Meski tak pernah bisa dipungkiri bahwa akan selalu ada rasa homesick.

Salah satu kenikmatan jauh dari rumah adalah tidak "direcoki" oleh orang-orang yang suka iseng mengurusi kehidupan kita. Padahal kenyataannya kita masih sanggup kok dengan kehidupan kita sendiri.

Hingga saat ini aku masih menikmati kehidupan yang sekarang, tanpa ada yang perlu dipertanyakan tentang kapan dan kenapa. Aku masih tetap yakin bahwa tanpa dipertanyakanpun semua akan terjawab pada waktu dan dengan cara terbaikNya.

Yang perlu kita lakukan hanya megikuti manual book yang sudah ditetapkan. Tak perlu ada yang harus di khawatirkan tentang masa depan, yang perlu di khawatirkan hanyalah life ever after apakah semuanya berakhir indah atau tidak kita bahkan tak berani untuk menebak.

Jadi untuk kamu -siapapun itu- yang saat ini berada dinatara orang-orang iseng, jangan  terlalu peduliakan perkataan mereka, karena sejatinya mereka tidak benar-benar peduli dengan kehidupan kita. Percayalah mereka hanya mencari bahan pembicaraan yang tak mereka sadari bahwa itu bisa jadi menyakitkan bagi orang lain.

Untuk kamu -siapaun itu- yang saat ini sedang jauh dari rumah, selamat menikmati ketenangan  bagi kuping dan hatimu karena tak ada yang merecoki kehidupanmu saat ini.

Kuperingatkan Hatiku

Ada sedikit penantian saat kamu tidak langsung membalas chat yang kukirimkan terakhir kali. Menebak apakah kamu akan membalasnya atau hanya...