pertanyaan yang sering muncul. Kenapa biasanya saat cewek-cewek yang jalan bareng itu bawaannya cerita
mulu. Apa aja di omongin yang penting ni mulut ngak boleh diem. Ngak tau tuh
ngomongin apa aja. Memang sih kebutuhan wanita akan kata-kata jauh lebih banyak
dari pada laki-laki. Dan karena ini kebutuhan yah mesti dipenuhilah.
Tapi
sadarkah kita akan apa yang kita telah ucapkan. Bisa jadi apa yang kita ucapkana
ada saja yang melanggar, saking asyiknya ngobrol bareng makanya ngak sadar.
Awalnya sih curhat tentang diri sendiri lanjut-lanjut cerita eh, malah ngak
sadar udah cerita orang lain. Yang jika terus berlanjut bisa jadi udah termasuk
gibah atau bahkan sampai fitnah. Nauzubillah.
Kebiasaan
ngumpul-ngumpul sambil bercerita
bukan hanya milik cewe-cewe, bahkan di beberapa tempat-tempat umum juga kita
tak jarang menemukan sekumpulan cowo-cowo yang sedang asik ngobrol. Meskipun
intensitas menceritakan orang lain kebanyakan oleh cewe-cewe tapi tidak menutup
kemungkinan cowo juga loh.
Memang
kita sebagai manusia dianugerahi mulut untuk berbicara, jadi wajarlah kalau
digunakan untuk berkomunikasi. Tapi ingat loh, kita juga dianugerahi dua
telinga. Maknanya apa coba? Yah, itu artinya kita dituntut untuk lebih banyak
mendengarkan hal-hal yang baik dibanding menceritakan hal-hal yang tidak
penting.
Kenapa
kita lebih diutamakan untuk mendengar daripada berbicara? Apakah karena alasan
tadi kita punya dua telinga dan hanya satu mulut? Tidak hanya itu. Jika
dibandingkan dengan berbicara, mendengarkan jauh lebih sulit. Tapi dengan
mendengarkan kita akan dicintai banyak orang. Mendengarkan juga merupakan cara
yang paling banyak digunakan untuk menghargai dan menghormati orang lain.
Jadi
kalau kita ingin di hargai dan di hormati oleh orang lain, maka jadilah
pendengar yang baik untuk mereka.
Miftah
Amatullah Sulaiman
3
April 2016
Tidak ada komentar:
Posting Komentar