Mungkin mereka tak tahu apa yang aku cari. Sampai kapan aku akan
berjuang. Bagaimana caranya aku bisa sampai. Tapi satu yang aku yakini “aku
akan terus, terus, dan terus berjuang untuk menghidupkan-mu dan
mengabadikan-mu” karena aku tak tahu entah sampai kapan aku bisa terus ada. Dan
suatu saat nanti aku yakin aku akan pulang dan menghilang dari dunia ini.
Kadang aku tak tahu harus memulai dari mana dan bagaimana. Namun
yang pasti, setiap hari aku merindukanmu lahir dan bertumbuh menjangkau dunia
yang belum sempat aku tapaki. Mengantarku menjelajahi bagian-bagian indah hidupku.
Kini aku yakin, kau akan menemaniku mengembara di dunia yang begitu luas. Dunia
yang bukan hanya menjadi milikku.
Dengan kehadiranmu, akan aku wujudkan fantasi-fantasiku menjadi
nyata. Menjadikanmu pengingat bagi mereka jika aku telah pulang. Meski ada
diantara mereka yang tidak menerimamu dengan baik. Bahkan jika ada yang tidak
menyukaimu, aku masih menaruh harapan besar padamu. Bahwa kau akan mengantarkan
pesan-pesan jiwaku pada mereka.
Kepada mereka yang tak sempat aku temui, tapi dapat kau temui. Sampaikan
salamku pada mereka. Katakan bahwa aku menyayanginya. Jadikanlah mereka paham
apa yang aku rasakan dengan kehadiranmu. Dan, terkhusus untukmu aku selalu
merindukan kehadiranmu setiap hari. Aku minta kepada Tuhan agar dia menetapkan
hatiku dan segera menghadirkanmu. Aku selalu menantikan kehadiranmu.
Kehadiranmu yang akan mengabadikan setiap ungkapan hatiku. Bisa dikatakan
kau adalah bagian dari diriku. Karena kau lahir dari hati ini. jika nanti kau
berkelana tanpa keberadaanku, kau jangan cengeng. Jangan pernah mengadu tentang
apa yang akan kau alami. Hingga akhirnya kau paham bagaimana dunia ini bekerja.
Dunia yang menghadirkan
kita. Dunia yang menghubungkan kita satu sama lain hingga kita tak mungkin
terpisahkan. Seperti yang telah aku katakana padamu sebelumnya bahwa kau adalah
bagian dari diriku. Semoga Tuhan kelak mempertemukan kita di kehidupan yang
abadi. Baik sebelum atau setelah aku pulang jadikanlah dirimu kurir yang baik. Menyampaikan
titipan-titipan rasaku pada mereka yang senantiasa menerimamu.
Miftah Amatullah Sulaiman
Wednesday, 9 March 2016
Tidak ada komentar:
Posting Komentar