Banyak
hal yang mungkin tidak kita tahu tentang kehidupan, Dan juga tentang mereka
yang menjalani kehidupan. Namun satu yang aku pahami kita dapat belajar dari
kehidupan.
Seperti
halnya hari ini, saat aku 'dipaksa' menyaksikan adegan yang terjadi antara
sepasang suami-istri yang entah karena apa sang istri malah marah pada suaminya
di tempat yang 'tak semestinya' terjadi hal-hal seperti itu. Namun jangan
tanyakan padaku apa yang membuat sang istri marah pada suaminya, karena aku tak
tahu dan aku tak ingin tahu.
Bukan
karena aku kelebihan waktu hingga memperhatikan mereka atau bahkan kurang
kerjaan sehingga harus mengurusi mereka. Bukan karena itu, Karena aku juga
bukan tipe orang yang suka ikut campur urusan orang lain.
Hanya
ingin sedikit berbagi hikmah dari apa yang terjadi disekitar kita. Mungkin
selama ini jika kita menyaksikan hal-hal yang serupa dengan itu kita tidak
terlalu peduli atau bahkan tak ingin memperhatikannya.
Memang
menjadi fitrah manusia memiliki emosi marah atau kesal. Namun aku hanya ingin
mengatakan bahwa kita boleh saja marah atau kesal namun tak perlulah kita
tampakkan pada orang diluar sana yang tak perlu tahu. Apalagi hal-hal yang
memang tak semestinya orang lain tahu tentang itu.
Bukankah
Islam sangat memperhatikan setiap sendi kehidupan manusia, bahkan saat marah
atau kesal pun juga tak luput dari perhatian Islam. Sebagiamana sabda
Rasulullah SAW yang mengajarkan pada kita bagaimana mengendalikan diri saat
marah dengan mengubah posisi bahkan sampai wudhu untuk menenangkan diri.
Kita
sendiri sudah sangat hafal dengan hadist ini, namun dalam pelaksanaannya kita
malah sering 'menyimpannya rapat-rapat' saat kita marah.
So, mari
bermuhasabah diri dan terus memperbaiki diri dimulai dari hal-hal kecil yang
mungkin sering kita anggap sepele, misalnya mengelola emosi. Bukan kita
dilarang menggunakan emosi seperti marah, namun kita harus tahu apa dampak yang
akan kita terima setelah marah.
Dan juga
yang paling penting jangan menyimpan marah lebih dari 5 menit. Karena emosi
kita akan berpengaruh pada apa yang akan kita lakukan setelahnya. Terutama
dipagi hari jangan marah-marah jika kita tak ingin satu hari itu kacau hingga
kita istirahat.
Miftah
Amatullah Sulaiman
8 Desember 2016
Tidak ada komentar:
Posting Komentar